Walikota Bau-Bau Drs. MZ. Amirul Tamim, M.Si pekan ini sangat sibuk dalam mempromosikan nilai dan budaya Buton khususnya yang berada dalam wilayah administrasi Pemerintah Kota Bau-Bau. Keseriusan itu diwujudkannya dengan kehadiran tim liputan sejumlah media massa nasional, seperti Trans TV, SCTV dan Harian Sinar Harapan Jakarta, disamping ‘menjual’ lewat media massa local Sulawesi Tenggara.
Bahkan khusus Trans TV dan SCTV yang ‘menurunkan’ sejumlah kru langsung dari
Ramsy, saat diterima Walikota Amirul Tamim di Rujab siang kemarin (13/6) menyatakan kekagumannya dengan Kota Bau-Bau sebagai
Walikota Amirul sendiri dalam paparannya dihadapan sejumlah kru media pertelevisian nasional mengatakan, jika apa yang dilakukannya di kota ini, semata hanya sebagia n dari sejumlah program pembangunan yang dicanangkannya, dan ini terkait dengan visi misi Kota Bau-Bau sebagai pintu gerbang dan ruang (living room) perekonomian dan pariwisata Sulawesi Tenggara. Dan tentunya tidak terlepas untuk mengangkat nilai-nilai budaya Buton yang masih terpendam dimasyarakat.
“Menjual potensi dalam wilayah tak harus dengan even-even tertentu, tapi secara rel dapat dilakukan dengan kemitran dengan media massa nasional, sebab sangat disadarai jika publikasi media massa sangat penting artinya untuk menjual potensi daerah dalam skala nasional maupun mancanegara,” papar Amirul Tamim.
Kedatangan sejumlah media massa nasional itu akan melakukan, liputan budaya meliputi, pelaksanaan ritual Sholat Jumat di masjid Agung Keraton Buton, menelusuri jejak Syek Abdul wakhid sebagai penyebar Agama Islam di Pulau Buton, rancang bangun Malige dan Kamali sebagai rumah adat Buton, serta yang tidak kalah adalah liputan Benteng Keraton sebagai benteng terluas di dunia dan sejumlah situs yang tersebar dalam wilayah Kota Bau-Bau.
Lainnya yang dipublikasi adalah wisata kuliner dengan berbagai makanan khas Buton, serta liputan khusus mengenai wisata alam pantai Bau-Bau, liputan mengenai ‘Pohon Loreng’, yang merupakan flora unik di hutan Wakonti Bau-Bau. Disebut unik, karena batang pohon ini mengeluarkan warna mirip pakaian loreng tentara, dan hanya terdapat 7 pohon diantara ribuan pohon dalam hutan tersebut. Disebut-sebut pula jika di jagad ini, pohon tersebut hanya terdapat di
Tidak ada komentar:
Posting Komentar